.
Yonif Linud
503/Mayangkara merupakan salah satu pasukan lintas udara terbaik yang dimiliki
TNI AD. Batalyon tersebut merupakan bagian dari satuan jajaran Brigif Linud
18/Trisula yang berdislokasi di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto Jawa
Timur. Sebagai pasukan lintas udara yang juga merupakan bagian dari PPRC, para
prajurit Yonif Linud 503 yang pada tanggal 9 Desember 2011 mendatang akan
menginjak usia yang ke-66, senantiasa selalu bersiap diri dengan berlatih dan berlatih,
sehingga kapan pun dibutuhkan akan selalu siap menjaga kedaulatan NKRI.
Bagi Yonif Linud 503/MK, sejarah memegang peranan yang
sangat penting dalam melestarikan norma-norma maupun nilai-nilai kepribadian
prajurit Mayangkara yang telah dirintis oleh generasi pendahulu dan tumbuh
berkembang di tengah-tengah kehidupan warga Yonif Linud 503/MK saat ini.
Pada awal cikal bakal pembentukannya, Yonif Linud 503
merupakan pasukan bersenjata setingkat kompi yang terdiri dari eks Jibakutai
(pasukan berani mati Jepang) dan para pemuda di Surabaya, yang bertugas menjaga
keamanan di Surabaya pasca Proklamasi Kemerdekaan RI. Pasukan tersebut
merupakan tulang punggung kekuatan dari Markas Pertahanan Surabaya dan dinamakan
Barisan Penyerbu (BP) di bawah pimpinan R. Djarot Soebijantoro.
Sehubungan kondisi Negara yang dalam keadaan genting
(pasca peristiwa 10 November 1945), pada tanggal 9 desember 1945 kekuatan Kompi
BP ditingkatkan menjadi Batalyon, yang secara resmi berganti nama menjadi Batalyon
III Resimen I Divisi VII TKR, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Batalyon
Djarot, sesuai dengan nama Danyon yang pertama tersebut. Tanggal pembentukan
batalyon tersebut lah yang sampai sekarang diperingati sebagai HUT Yonif Linud
503/Mayangkara.
Dalam perkembangannya, Batalyon Djarot mengalami beberapa
kali perubahan nama dan dislokasi sesuai dengan tuntutan perkembangan situasi
pertahanan dan keamanan Negara. Sampai suatu saat berdasarkan Skep Kasad no
235/Kasad/Pnt/1950 tanggal 27 Oktober 1950 dan Instruksi Panglima Divisi I
nomor 66/BS.D.IV.I/1951 tanggal 7 Desember 1951 batalyon Djarot berganti nama
menjadi Batalyon Infanteri 503 di bawah komando Kodam VIII/Brawijaya.
Perkembangan situasi berikutnya membawa perubahan yang cukup signifikan. Berdasarkan
Skep Kasad no Skep/277/XII/1975 tanggal 10 Desember 1975 Yonif 503 masuk
organik Kostrad, yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh perintah Pangkostrad no
Sprin/240/III/1975 tanggal 9 Maret 1977, batalyon tersebut masuk ke jajaran
Brigif Linud 18 Trisula, sehingga secara resmi berganti nama menjadi Batalyon
Infanteri Lintas Udara 503 / Mayangkara.
Sejak berdirinya, berbagai
prestasi telah banyak diraih oleh Yonif Linud 503. Baik prestasi keberhasilan
dalam berbagai penugasan, maupun prestasi-prestasi dalam bidang pembinaan
satuan. Salah satu prestasi paling menonjol adalah Yonif Linud 503 di bawah
pimpinan Letnan Kolonel Inf Erwin Sudjono pernah meraih predikat sebagai
Batalyon Terbaik dalam Lomba Pembinaan Satuan tingkat TNI - AD pada tahun 1991.
Hal tersebut juga lah yang membawa Yonif Linud 503 ditunjuk untuk mewakili
Indonesia sebagai Pasukan Perdamaian PBB Kontingen Garuda XII di Kamboja.
Selain prestasi satuan,
beberapa prajurit Yonif Linud 503 juga mengukir prestasi yang membanggakan
tidak hanya bagi satuan, namun juga bagi bangsa Indonesia. Salah satunya yang
cukup mendapatkan sorotan adalah prestasi Serda Sahurun yang beberapa kali
mendapatkan medali emas di PON dan menjadi wakil Indonesia dalam kejuaraan
menembak dunia di Thailand pada tahun 2007. Prestasi dari para prajurit
tersebut sangat memberikan warna pada satuan, sehingga menimbulkan motivasi
pada para prajurit lain untuk berprestasi memberikan karya terbaik bagi satuan.
Danyonif dari masa ke masa
Pejabat Komandan Batalyon dari awal berdiri sampai dengan
saat ini diurutkan sebagai berikut :
1.
Mayor
R. Djarot Soebiantoro (1945 -1950)
2.
Kapten Jansen
Rambe (1950 – 1954)
3.
Kapten
Maskanan (1954 – 1954)
4.
Kapten
Dawoed (1954 – 1956)
5.
Mayor
Salek Munir (1956 – 1960)
6 Mayor
Kosprapto (1960 – 1961)
7.
Mayor
Soekarmin (1961 – 1962)
8.
Mayor
Moetdjoko Santoso (1962 – 1965)
9. Mayor
Sarengat (1965 – 1966)
10. Mayor
Koesnan (1966 – 1967)
11. Letnan
Kolonel Edy Soelarso (1967 – 1969)
12. Letnan
Kolonel Martawi Soeroso (1969 – 1971)
13. Mayor
Ali Wasyah (1971 – 1973)
14. Mayor
Imam Hanafi (1973 – 1973)
15. Mayor
Dahlan Eddy (1973 – 1975)
16. Mayor
Hadi Soetrisno (1975 – 1976))
17. Mayor
Hengky Kahermadi (1976 – 1977)
18. Letnan
Kolonel Inf B. Torang Panjaitan (1977 – 1980)
19. Mayor
Inf Bagus Hartono (1980 – 1981)
20. Mayor
Inf S. Tambunan (1981 – 1983)
21. Mayor
Inf V. Dwi Asmoro (1983 – 1985)
22. Letnan
Kolonel Inf Ferial Sofyan (1985 – 1987)
23. Letnan
Kolonel Inf Safe`i Nasution (1987 – 1988)
24. Mayor
Inf M. Yunus Palar (1988 – 1990)
25. Letnan
Kolonel Inf Edwin Sudjono (1990 – 1993)
26. Letnan
Kolonel Inf Soenarko (1993 – 1994)
27. Letnan
Kolonel Inf Sukimin (1994 – 1996)
28. Mayor
Inf Yoga S. Kartayudha (1996 – 1996)
29. Letnan
Kolonel Inf Wahyudi (1996 – 1997)
30. Letnan
Kolonel Inf Robert Lumempouw (1997 – 1999)
31. Letnan
Kolonel Inf Muslimin Akib (1999 – 2001)
32. Letnan
Kolonel Inf Tri Suwandono (2001 – 2003)
33. Mayor
Inf Dian Sundiana (2003 – 2004)
34. Letkol
Inf Bahman (2004 – 2006)
35. Letnan
Kolonel Inf Kurniawan Firmuzi, SE (2006 – 2007)
36. Letnan
Kolonel Inf IGM Widiyantika (2007 – 2009)
37. Letnan
Kolonel Inf Bobby Rinal Makmun, SIP (2009 – 2010)
38. Letnan
Kolonel Inf Trijono Prijo Pamudji (2010-2011)
39. Letnan
Kolonel Inf Teguh Pudji Rahardjo (2011-2012)
40. Letnan Kolonel Inf Freddino Janen Silalahi (2012-2014)
41. Letnan Kolonel Inf Andre Julian S.Ip (2014 - sekarang)
41. Letnan Kolonel Inf Andre Julian S.Ip (2014 - sekarang)
Mayangkara! Mayangkara! Mayangkara!
Bersama Tuhan Kami Menyerbu Dari Langit ... !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar